Pandangan
Dua Sisi PSBB Total dan PSBB Transisi dalam Kebijakan Pemerintah Daerah Penanganan
Covid
Sumber : Google.com
Pandemi
Covid 19 Kian Meresahkan, Sudah 10 Bulan Lamanya bermukim di Negara Indonesia
sejak Maret lalu membuat Fasilitas Kesehatan Covid 19 mulai Menipis. Lihat Saja
Ibukota Jakarta serta daerah penyanggah seperti Bogor, depok, Tanggerang, dan
bekasi menjadi pusat perhatian negara karena
jumlah kasus yang tinggi daripada daerah-daerah lain. Hal ini tentu
menjadi beban Jakarta sebagai pusat bisnis, keuangan , Nafkah keluarga untuk
dapat mengendalikan pandemi.
Penulis
Berfokus pada kasus Positif DKI Jakarta yang kian mencapai 3,500 kasus positif.
Di awali dengan Libur Natal dan Tahun Baru, Tanggal 25 Desember Kasus Positif mencapai 2.000 per hari sampe 1 Januari 2021.
Turun menjadi 1.956 kasus Berlangsung hingga 5 Januari yang hanya
mencapai 1.900 Kasus Positif. Tanggal 6 Januari 2021 Pemprov DKI Jakarta di
buat terkejut dengan adanya kasus aktif mencapai 1.074 kasus dengan total 2.402
kasus/ hari* hingga saat ini.
Penulis
memandang Hal ini terjadi karena banyaknya warga ‘Memaksa’ pulang kampung dan
liburan se enaknya jidat. padahal masih dalam suasana pandemi seperti tidak ada
pandemi seolah olah covid adalah “konspirasi” Itu merupakan pembodohan publik
yang berbahaya. Terkejut Melihat Kasus Aktif melonjak tinggi sejak selesai
libur Natal dan tahun baru tanggal 6 januari membuat DKI Jakarta menerapkan
PSBB TOTAL.
Penulis menilai bahwasanya kebijakan Itu “ Sama Saja”
dengan PSBB Transisi, hanya berganti nama saja, Penulis lebih Menyukai PSBB
Total pertama kali bulan April-Juli masyarakat di buat susah untuk keluar masuk
jakarta, pendidikan di tutup, ibadah tutup, mall tutup, area publik di tutup,
transportasi tutup, hanya Industri, kesehatan, pasar yang hanya mencapai
kapasitas 50% saja. Hal ini terbukti pada bulan tersebut kasus positif hanya
mencapai 500 Kasus/Hari. Entah mengapa adanya PSBB Transisi membuat Kasus
Positif mencapai 1000 lebih/hari karena adanya jumlah sektor yang di buka (
Ibadah, Mall, Transportasi ) 50%, selebihnya Tutup dan Perkantoran di tambah
75%. Hal itu membuat penulis khawatir bila tidak ada upaya tegas dalam
menegakan protokol kesehatan di iringi dengan di kembalikan PSBB Total dan PPKM
Ala pemerintah Pusat Indonesia pada bulan April-Mei Kasus se indonesia mencapai
16.000 kasus Positif.
*) Sumber : @dkijakarta
Komentar
Posting Komentar